Assalamua alaikum Wr.Wb
Maha Suci Allah yang telah menganugrahkan kita rasa cinta, sebuah rasa yang sejatinya adalah berpangkal dan bermuara pada hakikat tertinggi yakni Cinta kepada Allah SWT
Maha Suci Allah yang telah memberikan kita Nafsu yang sejatinya adalah Fitrah sebegai bentuk kesempurnaan manusia
Maha Suci Allah Yang telah menganugrahkan kita Iman yang membuat hidup kita memiliki sandaran dan Tujuan yang Mulia yakni hanya Mengabdi kepada-Nya.
Sahabat Semua, Kita ini banyak tertipu oleh muslihat Syaitan yang merayu dengan segala keindahan atas nama cinta, yang kalau kita telaah lebih dalam ternyata apa yang kita anggap sebagai cinta hanya merupakan luapan-luapan rasa yang berasal dari hawa nafsu yang begitu haluus sehinga seringkali kita terkecoh, sebab pola fikir kita tentang cinta sudah terplot oleh hukum positif, oleh nilai dan norma yang di buat manusia, dan inilah kesalahan fatal kita.
Apa yang salah dengan gelora cinta?
Apa yang Salah Dengan gelora Rindu?
Bukankah itu manusiawi?
Sahabat Semua,
Semua itu Salaaah... ketika rindu dan cinta yang kita rasakan sudah dijadikan Obyek bukan subyek, sudah dijadikan tujuan bukan sebagai alat untuk meraih tujuan, sudah merasa menjadi hak milik bukan amanah.
Ciri-cirinya adalah Kalau Allah telah tergantikan posisisnya dalam hati kita oleh yang bukan Allah baik itu manusia, benda, atau pemikiran kita.
Ketika kita dilanda jatuh cinta, biasanya waktu terfokus dan tersita kepada orang yang kita cintai, Gak di telpon 1 hari saja bawaannya manyuun, Bete, kalau malam ngelamuun bawaannya, Setel musik yang mengingatkan kepada kenangan indah berdua atau sekedar nulis diary.
Kebetulan Orang Yang Kita Cintai juga merasakan hal yang sama, akhirnya telpon-telponan lamma banget, bahkan yang gak perlu juga di obrolin, sms mesra pun gak kalah gencarnya "dah makan belum sayang , ati-ati jaga kesehatan luv you" , "met bobo honey", " mimpi yang indah yaaah", dan kita terbius dengan sejuta pesona keindahan cinta yang terjalin bersama. bahkan saking saling mencintai maka istilah "Sehidup Semati" pun Meluncur, "Gwe Gak Bisa Hidup Tanpa Elo..", "Kamu belahan Jiwaku".
APA ITU SALAH?
Itu Salaaaaah ... Kawan, kalau membuat posisi Allah di hati kita menjadi tergantikan, porsi mengingat Allah menjadi lebih sedikit dari pada mengingat orang yang kita cintai, apa lagi belum resmi sudha menjadi suami istripun kalau hanya sekedar membentuk pesona cinta, membentuk rasa ingin memiliki dn takut kehilangan artinya bukan taqwa yang menjadi landasan maka hal itu bukan memupuk cinta kepada Allah melainkan Cinta Kepada Kefanaan.
Padahal Allah SWT Berfirman dalam surat Al-Isra ayat 36
.......Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
Ajal pun menjemput dan tibalah hari pembalasan, semua manusia akan di sidang
Dalam bahasa kita mungkin dapat di deskripsikan seperti ini:
Kata Allah : Mengapa engkau menjadi lalai dalam mengingat-Ku? Mengapa Kamu telah menggeser posisi-Ku dalam hatimu
MAnusia Menjawab : Ini bukan sepenuhnya salahku Ya Allah, tapi salah Dia juga mengapa dia tidak mengingatkan Aku akan hal ini dan malah membius aku dengan pesona cinta sehingga aku lalai kepada-Mu, kalau engkau hendak menghukum aku karena ini, maka hukum juga dia yang telah membuatku seperti ini.
Kemana kebersamaan yang dulu di jalin erat, kemana janji sehidup semati yang terucap, kemana niat saling menjaga dan melindungi yang dulu terikrar? Dimana The Power Of Love yang Engkau gaungkan?
Di hari Penghisaban dimana Cinta Kepada Kefanaan sudah Sirna dan tidak bisa melindungi semua akan saling menjatuhkan, kawan akan menjadi lawan, semua hanya memikirkan diri sendiri , maka Benarlah Firman Allah SWT
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Az-Zukhruf ayat 67)
Sahabat Semua,
Mari kita putuskan RAsa cinta yang tidak dilandasi taqwa, mari kita singkirkan apapun yang membuat posisi Allah tergantikan dalam hati kita, bahkan walau itu harus berarti harus putus pacaran!
Lebih baik benahi hati kita, tebarkan cinta kita sebagai perwujudan cinta Kepada Allah yakni dengan mengikuti dan mematuhi segala petunjuk dan aturannya, hanya itulah yang bisa menyelamatkan kita di hari penghisaban, jangan terbius dengan kefanaan jangan terlena dengan pesona cinta yang semu sebab semua itu akan mencelakakan kita.
Semoga Bermanfaat
Wassalamu'alaikum Wr. Wb