Sabtu, 04 Mei 2013

mei

ini udara panas sekali, jalanan berdebu cahaya menyilaukan
mata sedikit memicing, ahh aku mau tidur saja

kepalaku gatal, berketombe berminyak
panas sekali, ahh aku mau mandi saja

tanganku nyeri, kakiku pegal sekali, punggungku pun hampir remuk
bokongku ngilu, ahh malas berdiri lagi

pikiranku kacau, namun tidak memikirkan apapun
ahh, hilang sajalah ingatanku lupakanlah aku kalau perlu

ini sudah mei
ini sudah melewati april
aku mau kemana lagi?
lari tapi masih disini tertinggal

aku mau jadikan ini mei terakhir
dunia lain ingin kujelajahi
tapi aku mau kembali lagi jika bukan duniaku disitu
akhirnya
dimana tempat yang pantas buatku kelak

Sabtu, 06 April 2013

tulisan malam

negeri dimana kita tersenyum, berlalu sudah, tinggal sisa2 yang ada, kelak ketika kita bisa bersama, akan kubunuh engkau dengan darahku bekas lebam
 
ini keadaanya, kita berpisah seakan kita bisa ketemu lagi. siapa bisa jamin, aku merelakan mimpi2ku luruh bersama angin dan hilang. kamu aku dimana sekarang? ruang hitam hampa!

jalanan berdebu diluar sana kunikmati, tapi hati yang berlumur2 debu lebih ini sama sekali mengoyak-ngoyak sukma. kemana mencarinya, Engkau saja yang tau, Tuhan

entah malam ini penuh misteri, kemarin saja aku sama sekali tak terlelap. beradu dengan sesuatu khayalan gila dan berbaginya hanya pada kesunyian. kesunyian malam yang busuk

air-air yang ku teguk sama sekali tak menyentuh batang leher dalam, sama sekali tidak ada. hilang kemana, ini misterikan. misteri malam

harusnya aku istirahat sudah, berkhayal berbagi mimpi yang mungkin indah sekali, indah ataupun kurang indah, maka kiasan apa yang aku ungkap jika aku tidak mendapatkan mimpi itu.

sepuluh tahun lagi, kita bertemu ya. ditempat manapun aku mau, aku bertahan disini, kamu juga. aku ga tau kamu atau aku kah yang menyerah nantinya.

berbagi kisah kita, kita, aku, kamu dan kesendirian yang kita rasa selama ini, sampai pagi menjelang aku mau ceritakan semuanya padamu,

namun jika aku sudah menceritakannya diwaktu-waktu fatamoganamu, maafkan aku. berarti engkau bukanlah orang itu, selamat malam, kita pergi lagi kehati lain

hati yang lebam ini tidak aku berikan, darahnya aku bekukan lagi sampai semuanya bertemu. cukup,